Thursday, April 26, 2007

Dunia yang penuh mitos


ini adalah cerita dari teman kakek saya tentang betapa dunia Jawa tampil dengan penuh mitos. Pada sekitar tahun 1947-1948, kakek saya dan temannya masuk dalam TRIP (tentara republik indonesia pelajar) yakni brigade (batalion) tempur yang terdiri dari para pelajar yang memiliki hak dan kewajiban seperti tentara reguler lainnya tetapi jika pada masa damai dapat memilih mau meneruskan menjadi tentara reguler atau melanjutkan sekolah tetapi sebagian besar memilih sekolah kembali. kebetulan pada masa itu kakekku kuliah di FEUI jaman behuela karena jakarta sedang diduduki belanda maka seluruh tentara diminta mengungsi (gerilya), kakeku mengungsi ke jogja sekitar wonosari bersama lima temanya karena kota jogya juga diduduki belanda. di wonosari kakekku masih menunggu perintah kapan harus menyerang, bertahan atau pindah.

setelah sekitar satu bulan tiba-tiba masuk tentara belanda ke wonosari lalu mereka dengan satu panser, beberapa jip dan truk merayap memasuki desa-desa di wonosari, seluruh penduduk desa bersembunyi ketakutan sehingga akhirnya mereka mentok berada di desa tempat kakekku bersembunyi dan mereka kelihatan binggung, lalu tiba-tiba teman kakekku (yang kelak jaman suharto jadi menteri tenaga kerja, gubernur sumbar dan rektor univ andalas) turun ke jalan dan menegor mereka. pertama mereka kaget dipedalaman wonosari ada orang yang bisa bahasa belanda, katanya dengan santai ia pernah sekolah di jogya, lalu ia bertanya ada apa gerangan belanda hingga masuk ke pedalaman wonosari, lalu belanda menjawab ingin mencari "pengacau" yang katanya bersembunyi disekitar wonosari. lalu ia bilang bahwa pengacau tersebut sudah pergi beberapa hari yang lalu. ia tidak tahu kemana perginya. lalu belanda itu berkata "ok kalau begitu kita pulang lagi ke jogja" lalu ia say goodbye dengan teman kakeku, ketika kendaraan berjalan teman kakeku DADA ke pada para belanda tersebut dan para belanda sempat dada juga. para penduduk kampung yang bersembunyi dibalik pohon menyaksikan dengan ketakutan ketika belanda telah pergi baru mereka berani muncul..

lalu keesokan harinya ramai tersiar kabar kalo teman kakekku adalah orang SAKTI yang mampu mengusir belanda dengan tangannya.. dan ketika itu juga sikap penduduk kampung berubah mereka takut menatap secara langsung, bersimpuh, wah layaknya berhadapan dengan orang sakti.. teman kakeku kaget "apa-apan ini? aku tak mau di mitoskan seperti ini aku orang biasa urang awak yang lagi mengungsi??" tetapi penduduk kampung tetap memitoskannya sebagai orang sakti..

demikianlah mitos itu dibangun pada tradisi masyarakat jawa dimana para pemimpin demi kelangsungannya kekuasaannya menciptakan mitos dalam masyarakat.. penelitian -->Sven Cederroth dari swedia menunjukan "Para Raja Jawa Menciptakan mitos untuk memperkuat kekuasaan mereka" coba beli bukunya terbitan yayasan obor indonesia = "kepemimpinan Jawa atau mau lihat sinopsisnya http://www.arnind.or.id/DetailBuku.asp?Bk_ISBN=979-461-379-7

mitos ini terus dibangun dan dipertahankan dalam masyarakat agar raja semakin ditakuti Misal joko tingkir sultan (sultan hadiwijaya) pajang dimitoskan mampu mengalahkan menaklukan buaya, semua Raja mataram kawin dengan nyai Roro Kidul (wah kacau berarti kawin dengan ibunya sendiri donk), ada lagi tentag sutawijaya yang dimitoskan mampu menangkap petir..dan banyak mitos lain.. yang diciptakan para raja.

jika kita pernah tinggal dijawa banyak sekali makam yang dikeramatkan, pohon2 disembah, candi2 disembah (untung MONAS ga di Jawa), begitu ada satu orang memberikan kesaksian tentang sesuatu maka sesuatu itu menjadi mitos.. menjadi hebat padahal mah biasa aja.. syetan selalu masuk melalui apa-apa yang kita percayai dan kita anggap sebagai dewa atau tuhan baru,...

jadi hapuslah mitos2 aneh yang tak masuk akal dari kepala kita mari jadi manusia modern..
tanpa mitos..

No comments: