Baru-baru ini banyak pernyataan yang menyatakan seolah-olah bahwa islam adalah agama kekerasan, seolah-olah islam disebarkan dengan kekerasan seolah-olah tidak ada perdamaian dalam islam benarkah begitu?
Islam adalah damai dan mendamaikan, islam asalkatanya salama, menyelamatkan, islam memboleh umatnya untuk berdialog dengan agama lain dengan cara yang sopan dan santun dan itulah sebenarnya adat dialog (debat) selain itu kedua belah pihak harus memiliki tingkat keilmua yang sama.
Yang selama ini terjadi dan menyebabkan umat islam marah adalah ketika bukan dialog yang diajukan tetapi Penghinaan dan pernyataan tidak berdasar seperti pernyataan Paus Benedictus yang mengatakan Islam disebarkan dengan pedang dan Karikatur majalah di Swedia yang mengambarkan nabi Muhammad SAW memenggan bom. Inikan tidak benar, ini fitnah saya saja pernah berantem waktu kecil karena orang tua saya dihina, karena saya begitu cinta kepada orang tua saya apalagi kenapa Kanjen Nabi itukan keterlaluan.
Islam disebarkan dengan DAMAI mau bukti, Indonesia adalah umat islam terbesar di dunia lebih dari 200 juta orang, tetapi islam masuk dari aceh hingga flores dengan jalan damai, para sunan mengajak raja jawa memeluk islam dengan damai baik, raja mataram hindu masuk islam dengan damai raja majapahit hindu masuk islam dengan damai, raja sriwijaya yang budha masuk islam dengan damai tidak ada bukti di Indonesia islam masuk dengan merusak candi menghancurkan Pura, menghancurkan Vihara kita orang muslim mengajak orang lain dengan damai dan cinta..
Coba Anda bandingkan dengan jendral De Cock yang dengan brutal menyerang dan menghancurkan mesjid Baiturahman di Aceh, Pembantaian di kepulauan Saparua, membantai 10.000 orang cina di Batavia, pembantaian di sulawesi, penculikan, pembunuhan dan perbudakan di Amerika apakah itu tidak bias disebut dengan penyebaran agama dengan darah dan senjata ??? ingat penjajahan bangsa eropah yang bengis dan kejam keseluruh dunia dengan semboyan: Gold, Gospel dan Gloria..
Selain itu ada coba anda lihat jika kaum muslim minoritas atau seimbang dengan kaum Kristen maka kaum muslim nasibnya sangat teracam seperti kasus pembantaian di Poso, Ambon dan Timor-timor, islam di kampung saya di
Islam tidak anti dialog kita selalu terbuka akan dialog karena kita tidak ada yang ditutupi tidak ada alkitab yang disembunyikan tidak ada pernyataan yang lips service, makanya kalo di TV anda lihat ada acara agama islam baik itu Aa Gym, Lutfiah Sungkar, Antoni Safei dan lain-lain selalu di lakukan telepon online karena kita terbuka. Coba anda perhatikan kalo ada acara mimbar agama Kristen atau Katholik apakah memiliki pelayanan online langsung ke pembawa acara ??? tidak karena pembawa acara tidak berani menghadapi pertanyaan umat yang berat dan tajam. Yang adalah adalah hotline untuk berdoa dan sumbangan bukan terhubung dengan pembawa acara…
Saya tidak membenarkan agama saya justru Pastor Mr. Swoso yang membenarkan agama saya dengan mengatakan” Nak kalo alquran berasal dari atas (tangannya menunjuk kelangit, sedangkan alkitab berasal dari campur tangan manusia”, sekali lagi bukan saya yang menyatakan tapi bapak pastor tersebut. Pernyataan ini bukanlah hal yang saya dapatkan dalam dua jam perdebatan tetapi pencarian hampir tiga tahun yang menumpuk dimulai dari pemaksaan yang dilakukan oleh sekolah saya (saya bersekolah di sekolah Kristen advent) jika saya tidak kegereja pada hari sabtu (sabat) maka saya diancam agama mendapat merah “artinya saya tidak bisa naik kelas”, ancaman ini memang efektif banyak teman saya yang tadinya muslim berubah menjadi Kristen atau jiwanya tertekan dan bingung …
Sengaja saya memilih teman debat saya adalah seorang Doktor teologi, walaupun seluruh teman kost saya beragama kristen dan Katholik, bukan penganut agama yang ecek2 karena saya mau berdebat dengan ilmu bukan dengan emosi..
No comments:
Post a Comment